Jatuh dari Ketinggian 10 Kilometer Tanpa Parasut: Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia?

Jatuh dari ketinggian 10 kilometer tanpa parasut bisa menjadi pengalaman yang mengerikan dan fatal. Bagi kebanyakan orang, bahkan hanya membayangkan situasi ini saja sudah cukup menakutkan. Namun, banyak orang penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh manusia ketika mengalami kejadian seperti ini.

Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia Ketika Jatuh dari Ketinggian 10 Kilometer Tanpa Parasut?

Jatuh dari ketinggian 10 kilometer sama dengan jatuh dari ketinggian 33.000 kaki, atau tiga kali lipat ketinggian Burj Khalifa. Ini merupakan kejadian yang sangat langka dan biasanya hanya terjadi pada orang-orang yang terjun payung atau melakukan penerbangan ekstrem.

Ketika seseorang jatuh dari ketinggian seperti ini, ia akan mengalami beberapa fase. Fase pertama adalah fase percepatan. Percepatan akan meningkat seiring dengan jatuhnya tubuh. Tubuh akan mencapai kecepatan terminal, yaitu kecepatan maksimum yang dapat dicapai dalam jatuh bebas, sekitar 190 km/jam.

Setelah mencapai kecepatan terminal, tubuh akan mengalami fase konstan. Tubuh akan terus jatuh pada kecepatan maksimum sampai akhirnya mencapai tanah.

Ketika tubuh jatuh dari ketinggian 10 kilometer tanpa parasut, tekanan udara akan sangat rendah. Hal ini dapat menyebabkan tubuh mengalami hipoksia, atau kekurangan oksigen dalam tubuh. Selain itu, tubuh juga akan mengalami suhu yang sangat dingin karena terkena angin pada ketinggian yang sangat tinggi.

Akibat dari jatuh dari ketinggian 10 kilometer tanpa parasut ini, tubuh manusia akan mengalami cedera fatal. Tulang-tulang akan patah dan organ-organ dalam tubuh akan hancur. Selain itu, tubuh juga bisa terbakar saat melewati atmosfer karena gesekan dengan udara.

Kesimpulan

Jatuh dari ketinggian 10 kilometer tanpa parasut adalah kejadian yang sangat langka dan sangat berbahaya. Ketika seseorang mengalami kejadian seperti ini, tubuh akan mengalami percepatan dan mencapai kecepatan terminal sekitar 190 km/jam. Selain itu, tubuh juga akan mengalami hipoksia dan suhu yang sangat dingin. Akibatnya, tubuh akan mengalami cedera fatal dan bisa menyebabkan kematian.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar